Social media marketing atau pemasaran media sosial adalah salah satu cabang pemasaran yang sedang digandrungi saat ini.
Singkatnya, social media marketing adalah sebuah metode pemasaran yang memanfaatkan jejaring sosial sebagai platform untuk mempromosikan bisnis.
Jika kamu ingin belajar tentang dasar-dasar social media marketing, kamu berada di tempat yang tepat.
Di artikel ini, Indo Apps Solusindo berbagi seluruh informasi yang perlu kamu ketahui tentang pemasaran media sosial, mulai dari apa itu social media marketing hingga strategi yang paling efektif yang dapat kamu coba.
Apa itu Social Media Marketing?
Social Media Marketing (SMM) adalah proses pemasaran sebuah bisnis, jasa, atau produk melalui situs jejaring sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan TikTok.
Namun secara lebih ringkas, social media marketing adalah tindakan membuat konten dan membagikannya melalui media sosial untuk menimbulkan interaksi antara sebuah bisnis dan target audiensnya.
Menurut Neil Patel, seorang pakar marketing, social media marketing adalah upaya untuk memasarkan produk melalui berbagai media sosial baik secara organik, berbayar (ads), atau melalui berbagai strategi networking.
Tujuan Utama Social Media Marketing
Tujuan utama social media marketing adalah membangun hubungan antara bisnis dan audiensnya melalui konten yang bersifat interaktif (engaging).
Semakin tinggi engagement dari sebuah konten di media sosial, semakin besar pula kemungkinan konten tersebut akan dibagikan (share) oleh orang.
Saat ini, media sosial sedang merajai internet dengan 4,2 miliar pengguna di seluruh dunia. Jadi, wajar saja jika kamu ingin menggunakan media sosial sebagai salah satu channel marketing.
Indonesia sendiri ditaksir untuk memiliki lebih dari 256 juta pengguna media sosial di tahun 2025.
Pasalnya, banyak juga bisnis lain yang memiliki pemikiran begitu. Saat ini, tingkat kompetisi social media marketing sudah jauh lebih ketat dibanding 5-10 tahun sebelumnya.
Tetapi dengan strategi yang tepat, bisnismu akan dapat meraup hasil investasi (ROI) yang maksimal dari pemasaran media sosial.
Mengapa Bisnismu Perlu Social Media Marketing?
Menurut laporan dari Badan Pusat Statistik, sebesar 92,5 persen warga Indonesia dengan akses internet menggunakan media sosial. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa jangkauan demografis media sosial sangatlah luas.
Dengan membentuk strategi social media marketing yang baik, maka bisnismu dapat dengan mudah menjangkau berbagai target audiens dengan lebih efisien.
Selain meningkatkan efisiensi pemasaran, social media marketing juga memiliki beberapa manfaat lain untuk bisnis. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Meningkatkan brand awareness
Mengenalkan bisnismu kepada target audiens tentu saja menjadi tujuan utama dari upaya-upaya marketing yang dilakukan — tak terkecuali social media marketing.
Jika dibandingkan dengan metode promosi tradisional, media sosial menawarkan cara yang lebih mudah dan cepat untuk menjangkau lebih banyak orang.
Dengan kata lain, kamu dapat menggunakan social media marketing untuk menjangkau lebih banyak orang tanpa perlu menghabiskan dana dan waktu untuk menyewa spot iklan di televisi atau baliho di jalan protokol.
Semakin sering orang melihat kontenmu di media sosial, semakin cepat pula brand awareness untuk bisnismu akan terbentuk.
Selain itu, menggunakan gaya visual yang serupa untuk berbagai media sosial juga dapat meningkatkan brand awareness untuk bisnismu.
Sebagai contoh, Gojek memiliki akun untuk seluruh media sosial populer seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan TikTok dengan menggunakan logo yang sama untuk memperkuat brand awareness perusahaan mereka.
Dengan demikian, maka seluruh warganet akan dapat mengenali akun resmi Gojek berdasarkan logo dan skema warna hijau-putih yang digunakan.
2. Menyulut percakapan seputar bisnismu
Sebuah strategi social media marketing yang kuat dapat menciptakan perbincangan seputar bisnis, produk, atau brand-mu di internet.
Pada umumnya, produk yang cukup populer akan secara otomatis diperbincangkan oleh warganet. Namun, ada juga beberapa brand yang secara sengaja membuat campaign viral untuk meningkatkan visibilitas produk mereka.
Ambil saja sebagai contoh strategi social media marketing dari Netflix Indonesia.
Admin akun media sosial Netflix dibentuk dengan persona yang jenaka, luwes, dan terkadang menyebalkan melalui pilihan konten, caption, dan balasan-balasan ke komentar seperti contoh di bawah ini.
Karakter ini akan lebih terasa ‘manusia’, sehingga akan memancing semakin banyak interaksi seperti like, share, dan comments.
Selain itu, karakter tersebut juga akan menimbulkan percakapan mengenai administrator akun Netflix tersebut di internet — yang secara tidak langsung akan meningkatkan visibilitas perusahaan.
Social listening merupakan sebuah upaya untuk memantau percakapan mengenai sebuah topik dalam konteks sosial.
Metode ini dapat membantu kamu dalam mengetahui hal-hal apa saja yang dibicarakan dan dianggap penting oleh para target audiens.
Dengan social listening, kamu akan dapat mengetahui masalah yang dihadapi target audiensmu, sehingga kamu dapat membuat konten terkait penyelesaian masalah tersebut.
Sebagai contoh, JobStreet Indonesia membagikan konten mengenai tips untuk menghindari kebosanan selama bekerja.
Topik tersebut bisa jadi merupakan hasil dari social listening yang menunjukkan banyaknya orang mengeluh tentang kebosanan selama bekerja di media sosial.
4. Mengarahkan traffic ke website atau toko online
Salah satu manfaat terbesar dari social media marketing adalah untuk meningkatkan traffic ke website bisnismu.
Jika bisnismu menjual produk melalui website atau toko online, maka social media marketing dapat digunakan untuk meningkatkan traffic ke situs-situs tersebut, sehingga dapat meningkatkan peluang terjadinya transaksi.
Namun memperoleh traffic dari media sosial saja tidak akan cukup untuk meningkatkan penjualan di website atau toko online kamu.
Kamu tetap akan bergantung pada berbagai strategi pemasaran lainnya untuk mengoptimalkan rasio konversi (CRO) pengunjung menjadi pelanggan.
Berbagai media sosial juga telah memiliki fitur untuk menyematkan tautan (link) baik melalui bio atau fitur lain seperti swipe up dari Instagram Stories.
5. Meningkatkan kualitas customer service
Sebuah survey dari Microsoft menunjukkan bahwa 96 persen orang di seluruh dunia beranggapan bahwa customer service adalah faktor penting dalam menentukan kesetiaan mereka terhadap sebuah bisnis/brand.
Survey yang sama juga menemukan bahwa sekitar 30 persen orang sudah pernah menggunakan media sosial untuk menyampaikan keluhan kepada sebuah brand.
Maka dari itu, kamu dapat menggunakan media sosial sebagaiu salah satu jalur customer service untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelangganmu.
Platform Terbaik untuk Social Media Marketing
Seiring berkembangnya teknologi, semakin banyak pula pilihan media sosial yang dapat digunakan. Meskipun demikian, beberapa media sosial memiliki preferensi konten dan tipe pengguna yang berbeda.
Lalu, media sosial mana yang paling cocok untuk memasarkan bisnismu? Simak penjelasan di bawah ini.
1. Instagram
Instagram merupakan media sosial berbasis visual. Kamu akan diharuskan membuat konten dengan aspek visual yang menarik dan menonjol agar dapat menarik perhatian para pengguna Instagram.
Maka dari itu, kamu tidak dapat mengandalkan caption untuk memaksimalkan jangkauan (reach) kontenmu.
Dalam konteks social media marketing, Instagram lebih cocok digunakan sebagai media promosi dalam bentuk visual seperti foto katalog dan video sinematik.
Meskipun demikian, Instagram juga memiliki berbagai fitur engagement yang dapat kamu manfaatkan seperti Poll dan Question yang dapat digunakan pada Stories.
Selain itu, kamu juga dapat mengaktifkan fitur IG Shopping yang berguna untuk mencantumkan detail produk pada postingan-postinganmu.
2. Facebook
Saat ini, Facebook adalah media sosial dengan jumlah pengguna terbanyak di seluruh dunia. Tak heran jika semakin banyak perusahaan memilih untuk memasarkan bisnis mereka di platform buatan Mark Zuckerberg ini.
Facebook juga menawarkan fitur-fitur lengkap bagi bisnis seperti Facebook Ads, Facebook Page, dan bahkan fitur monetisasi untuk konten video selayaknya YouTube.
Selain itu, Facebook juga menaungi dua platform besar lainnya yaitu Instagram dan WhatsApp, yang artinya fitur integrasi di antara ketiga platform ini sudah sangat baik.
3. YouTube
YouTube merupakan salah satu video sharing platform yang sekaligus menjadi sebuah media sosial. Website milik Google ini memiliki potensi besar untuk dijadikan salah satu channel content marketing dengan batas durasi videonya yang sangat panjang.
Selain memasarkan produk melalui video berdurasi panjang, YouTube juga baru-baru ini meluncurkan fitur Shorts yang dapat kamu gunakan untuk mempromosikan bisnismu melalui video-video pendek.
4. TikTok
Meskipun terbilang baru dalam dunia media sosial dan video sharing platform, TikTok telah digandrungi oleh lebih dari 732 juta orang di seluruh dunia.
Meskipun TikTok belum memiliki fitur-fitur selengkap platform lain di daftar ini, perkembangan aplikasi ini cukup menjanjikan untuk dijadikan kanal pemasaran media sosial.
TikTok telah menawarkan fitur seperti pemasangan iklan dan shoppable video yang dapat kamu manfaatkan untuk meningkatkan penjualan produk secara langsung.
Metode kolaborasi seperti endorsement dan rekomendasi produk juga dapat dijadikan cara efektif untuk mempromosikan produk mengingat saat ini banyak sekali content creator di TikTok yang sedang berkembang.
5. Twitter
Pada kuartal satu tahun 2021, Twitter digunakan oleh lebih dari 397 juta warganet di seluruh dunia.
Namun dalam konteks social media marketing, Twitter lebih banyak digunakan sebagai media customer service dan pengembangan personal branding.
Hal ini disebabkan oleh mayoritas konten Twitter yang berbentuk teks dan audio, sehingga mengurangi daya tarik visual yang dapat memicu adanya engagement.
6. LinkedIn
LinkedIn merupakan media sosial untuk professional dan bisnis dengan yang diklaim telah memiliki lebih dari 775 juta pengguna di seluruh dunia.
Mengingat LinkedIn merupakan platform untuk tenaga professional dan bisnis, maka sebaiknya kamu menggunakan LinkedIn jika bisnismu berbentuk B2B (business-to-business).
Cara Membentuk Strategi Social Media Marketing
Secara umum, ada beberapa langkah yang dapat kamu terapkan untuk membentuk sebuah strategi social media marketing yang efektif.
Yuk, kita bahas.
1. Bentuk Profil Audiens
Langkah pertama untuk membentuk strategi social media marketing yang baik adalah menentukan profil audiensmu. Idealnya, kamu perlu membentuk profil audiens yang selaras dengan target pembeli produkmu.
Detail profil audiens dapat bervariasi, namun beberapa informasi mendasar yang biasanya digunakan untuk menentukan target audiens adalah rentang usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan ketertarikan.
Dengan mengetahui profil audiensmu, kamu akan dapat menyimpulkan selera konten mereka yang kemudian dapat menjadi acuan seberapa besar kemungkinan mereka untuk membeli produk yang dijual oleh bisnismu.
2. Pilih Platform yang Akan Digunakan
Setelah mengetahui profil audiens, maka kamu dapat menentukan media sosial mana saja yang dapat dijadikan channel untuk pemasaran.
Perlu diketahui bahwa sebagian besar media sosial memiliki profil audiens masing-masing.
Sebagai contoh, Instagram didominasi oleh pengguna berusia 18-35 tahun sedangkan Twitter didominasi oleh pengguna berusia 18-29 tahun.
Pastikan kamu memilih media sosial yang digunakan oleh target audiensmu untuk meningkatkan efisiensi strategi social media marketing-mu.
3. Buat Konten yang Disukai Audiens
Setelah mengetahui platform yang akan digunakan, pastikan kamu membuat konten yang sesuai dengan selera target audiens yang telah ditentukan.
Jika sebagian besar target audiensmu menggunakan Instagram, maka sudah dapat dipastikan bahwa mereka lebih menyukai konten berbentuk visual seperti foto, infografik, atau video pendek.
Jika target audiensmu berada di Twitter, maka kamu dapat menyiapkan konten berbentuk teks dan gambar-gambar pendek untuk memancing interaksi.
Selain membuat jenis konten yang disukai oleh audiens, kamu juga dapat mengadakan giveaway untuk mendapatkan engagement dan followers baru.
4. Jadwalkan Waktu Publikasi Konten
Secara umum, waktu publikasi konten tidak memiliki siginifikansi tersendiri terhadap performa konten.
Namun ada baiknya jika kamu tetap menjadwalkan publikasi kontenmu saat target audiens yang ingin kamu jangkau sedang aktif menggunakan media sosial tersebut.
Meng-upload konten di waktu-waktu senggang seperti jam pulang kerja dan jam makan siang dapat meningkatkan peluang kontenmu menerima engagement yang tinggi.
5. Monitor dan Tanggapi Interaksi Konten
Setelah publikasi konten, jangan lupa untuk memonitor seluruh engagement yang diterima oleh konten.
Baik itu like, share, atau komentar, semua engagement dapat diterjemahkan menjadi informasi yang berguna untuk menyusun rencana postingan selanjutnya.
Selain itu, pastikan kamu juga menanggapi setiap komentar atau pesan terkait postingan kamu.
Dengan demikian, kontenmu akan dianggap memiliki interaksi yang aktif sehingga algoritma media sosial akan meningkatkan visibilitasnya.
6. Evaluasi Hasil Konten
Sebagian besar media sosial sudah memiliki fitur analytics yang dapat digunakan untuk mengukur performa konten yang diunggah.
Informasi seperti jumlah tampilan (views), like, dan komentar juga dapat digunakan untuk mengetahui aspek apa saja yang perlu diperbaiki dan dipertahankan dari kontenmu.
Misalnya, jika video kamu telah dilihat oleh 1,000 orang namun hanya diputar sebanyak 5 kali, mungkin saja kamu memilih thumbnail yang kurang memancing rasa ingin tahu.
Pelajarilah informasi engagement lain juga agar kamu dapat memaksimalkan hasil dari postingan selanjutnya.
Sudah Siap Jalankan Social Media Marketing untuk Bisnismu?
Setelah mempelajari tentang apa itu social media marketing, contoh, dan cara membuat strategi yang efektif di atas, apakah kamu sudah siap untuk mulai menjalankannya untuk bisnismu?
Jangan lupa untuk membuat website atau toko online agar bisnismu tampak semakin professional dengan landing page yang menawan.
Sumber :
https://www.dewaweb.com/blog/apa-itu-social-media-marketing/